Berita Internasional Terkini Membahas Pelecehan Warga di Negara Inggris
Ratusan warga Inggris telah mengklaim bahwa mereka telah dilecehkan secara seksual oleh petugas polisi selama enam tahun terakhir. Dengan hanya sebagian kecil dari kasus yang mengarah pada pemecatan atau pengunduran diri terdakwa. Pengungkapan itu dibuat dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh The Guardian pada hari Selasa, dan juga telah dirilis dalam media berita internasional terkini di matamatapolitik.com. yang memberitakan bahwa lebih dari setengah polisi Inggris menerima hampir 450 pengaduan dari staf dan anggota masyarakat tentang pelecehan seksual, termasuk tuduhan terhadap detektif dan inspektur tingkat tinggi.
Julian Williams, kepala polisi dan ketua Dewan Kepolisian Nasional untuk etika profesional, mengatakan bahwa pelecehan seksual harus dihilangkan. Perilaku ini tidak memenuhi standar tinggi yang ditetapkan dalam kode etik, yang diharapkan dipertahankan oleh setiap anggota polisi. Di mana adanya perilaku menyimpang, itu membutuhkan respons yang antusias dari polisi, termasuk pemutasian jabatan," katanya. Laporan itu mengatakan bahwa 24 petugas polisi, termasuk polisi agen pendukung masyarakat, penyelidik TKP, pegawai administrasi dan petugas penahanan telah diberhentikan karena keluhan pelecehan dan 74 terkena sanksi administratif. Sebanyak 48 anggota staf mengundurkan diri atau menarik diri setelah mengajukan keluhan.
Perilaku ini tidak terjadi di tempat kerja. Baik staf maupun publik tidak boleh merasa terintimidasi atau terdegradasi ketika berhadapan dengan polisi. Ini bertentangan dengan tujuan pasukan polisi memantau dan menjaga komunitas yang aman, kata Ben Priestley, seorang perwira polisi nasional. Wanita paramedis dalam layanan ambulans di Inggris disebut "fresh meat" dan harus memberikan bantuan seksual. Surat kabar Inggris juga menjelaskan kasus pelecehan seksual dalam layanan berseragam di Inggris, seperti polisi, ketika merujuk pada survei yang dilakukan oleh Unison kepada hampir 1.800 personel polisi di Inggris, Wales dan Skotlandia.
Bahwa survei menemukan setengah dari staf telah mendengar lelucon seksual dan satu dari lima telah menerima email atau teks eksplisit seksual dari seorang rekan. Menurut The Guardian, sekitar satu dari 25 mengatakan dia telah ditekan untuk melakukan hubungan seks, dan satu dari 12 diberitahu bahwa memberikan layanan seksual dapat mengakibatkan perlakuan yang istimewa. Profesor Jennifer Brown, dari pusat kriminologi Mannheim di London School of Economics, yang memimpin penyelidikan Unison di bidang ini, menggambarkan laporan itu sebagai masalah tersembunyi di kepolisian. Itulah tadi contoh berita internasional terkini yang seringkali sudah di posting dalam laman media berita matamatapolitik.com.